Dalam setiap kehidupan manusia, tentu kita menyadari bahwa
setiap manusia akan mengalami masa yang senantiasa berganti dalam hidupnya.
Kadang kala ia akan hidup di “atas”, namun tak menjadi sebuah keraguan bahwa
suatu saat nanti ia akan hidup di “bawah”. Keyakinan akan hal ini tentu akan
mendorong kita untuk selalu berusaha dan terus berusaha menjadi orang-orang
yang terbaik di dalam hidupnya. Begitu mudah seseorang mengusahakan dirinya
untuk menjadi baik. Begitu gampang ketika seorang anak adam ingin mengubah
hidupnya kepada kebaikan. Dan memang, perubahan menuju kebaikan itulah yang
akhirnya akan membuat kita menjadi manusia yang merasakan indahnya menjadi
orang-orang baik. Sehingga semestinya perubahan menjadi baik itu bukanlah suatu
pilihan bagi manusia yang berakal, tapi ia adalah buah dari fitrah. Bukankah
setiap manusia memiliki fitrah untuk menuju kepada kebaikan? Ia yang akan
menunjukkan apakah seorang manusia yang kembali kepada fitrahnya, atau justru
ia menghindar dari fitrahnya itu.